KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, karena atas limpahan karunia dan rahmat dari-Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini. Salawat dan salam semoga selalu
diberikan kepada junjungan kita Nabi Muhammmad SAW, penuntun jalan kebenaran
teladan bagi umat dan rahmat bagi seluruh alam. Salam dan doa semoga terlimpah
juga kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Pada kesempatan ini, Penulis
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.
Allah SWT.
2.
Bapak Aufal Muna S.Kom, S.I selaku
dosen pembimbing.
Sehingga dapat tersusunnya
makalah yang berjudul "Media
Visual dalam Pembelajaran PAI”.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita semua dalam mempelajari
dan memahami tentang landasan fiqih mawaris dalam as-sunnah.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk penyenyempurnaan tugas ini. Penulis berharap
semoga makalah ini berguna dan bermanfaat. Aamiin.
Bekasi, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………...........…………………………………………. i
DAFTAR
ISI..…………….……………..…………………….……………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. latar
Belakang…………………………………………………................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….. . 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media.................………………………………………………… 2
B.
Pengertian Media Visual ....................................……………………………. 2
C.
Pengembangan Produk Media Berbasis Visual
.............................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 7
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses
yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Salah
satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku pada diri orang itu yang mungkin di sebabkan oleh terjadinya perubahan
pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Interaksi yang terjadi
selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain
murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran
(buku, modul, selebaran, majalah, dan lain-lain), dan berbagai sumber belajar
dan fasilitas (video, radio, televise, computer, dan lain-lain).
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil terknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman, dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping itu,
guru juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran
yang akan digunakannya apakah media tersebut belum tersedia.
2. Rumusan Masalah
a.
Apa yang
dimaksud dengan media?
b.
Apa yang dimaksud media berbasis
visual?
c.
Bagaimana
pengembangan produk media berbasis visual dalam pembelajaran PAI?
3.
Tujuan
a.
Mengetahui
apa itu Media
b.
Mengetahui
apa yang dimaksud dengan media visual
c.
Mengetahui
gambar gambar dan contoh media visual
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa
latin "medius" yang berarti harfiah, berarti "tengah",
"perantara", atau "pengantar". Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara ( وَسَائِل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photo grafis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Disamping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming ( 1987: 234) adalah
penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa
dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
B.
Pengertian
Media Visual
Media Visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, dan
yang termasuk dalam kelompok media visual misalnya adalah foto,
gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3
dimensi seperti diorama, moke-up dan sebagainya. Media berbasis visual memegang
peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat dan dapat memberikan hubungan antara isi pelajaran dengan dunia nyata.
Media
visual sebagai jenis media yang memiliki basis gambar dan tulisan tentunya
memiliki kelebihan dalam hal penyajian informasi yang memerlukan visualisasi
dalam bentuk gambar bagi yang dapat melihatnya. Akan tetapi ia memiliki
kelemahan ketika audiensnya membutuhkan informasi yang berbentuk auditori,
terlebih bagi mereka yang tidak dapat mendengar.
Media berbasis visual (image
dan perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Agar menjadi efektif, visiual sebaliknya di tempatkan pada konteks
yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu
untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Kelebihan lain dari
jenis-jenis media visual adalah lebih praktis jika di bawa kemana-mana dan
tidak banyak membutuhkan peralatan yang berat dan mahal. Dari sisi pengadaan
dan pembuatannya juga dapat lebih simpel dan juga praktis. Contoh media
berbasis visual tersebut seperti media grafis dan media gambar fotografi. Media
grafis terdiri atas (a) bagan, (b) diagram, (c) grafik, (d) poster, (e) kartun,
dan (f) komik.
a) Bagan
Bagan adalah
kombinasi dari berbagai media grafis dan
media gambar yang dirancang untuk memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta
pokok atau gagasan-gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk
yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus dan bagan table. Sebagai contohnya
adalah bagan tentang pembagian jenis ibadah sebagai berikut:
b) Diagram
Diagram merupakan penggambaran yang disederhanakan
dirancang untuk mempertunjukkan hubungan timbal balik terutama dalam arti
garis-garis dan lambang-lambang. Diagram tingkat abstraknya lebih tinggi dan
mempunyai paling sedikit rincian. Oleh sebab itu diperlukan latar belakang
informasi sebelum dapat dipergunakan secara efektif.
c) Grafik
Grafik merupakan penyajian visual dari data berangka,
memperlihatkan hubungan kuantitaif yang lebih efektif dari pada medium lain,
akan tetapi sebagaimana halnya dengan diagram, grafik juga memerlukan latar belakang
pengalaman serta informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran.
Bentuk-bentuk khususnya adalah grafik garis, batang, dan grafik gambar.
d) Poster
Poster adalah ilustrasi gambar yang disederhanakan di
dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta
atau peristiwa. Poster merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan dinamis.
Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan dan iklan.
e) Kartun
Kartun merupakan penyajian atau karikatur tentang orang,
gagasan atau situasi yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat. Kartun
politik contoh salah satunya, merupakan sumber-sumber informasi dengan suatu
dampak visual yang kuat didasarkan pada lelucon, penggambaran yang tajam serta
kompak.
f) Komik
Komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan
karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan pada para pembaca
C. Pengembangan Produk Media Berbasis
Visual Dalam Pembelajaran PAI
Visualisasi pesan, informasi,
atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam
berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-lain.Keberhasilan
penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas
bahan-bahan visual dan grafis itu.Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan
seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep,
informasi dan situasi.
Dalam proses penataan itu
harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain:
1.
Kesederhanaan
Secara umum
kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20 kata), kata-kata
harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak
terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas tetapi padat dan
mudah di mengerti.
2.
Keterpaduan
Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat
dikenal yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.
Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep
yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur
penting.
4.
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang
di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5.
Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan
perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam
penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di perhatikan.
6.
Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun
perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7.
Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau
halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8.
Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan
hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan
kesan pemisahan atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme
objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan
menciptakan respons emosional tertentu.
Adapun media berbasis visual
dalam pembelajaran PAI dapat digunakan berbagai tampilan-tampilan unik dan
menarik, antara lain :
a)
Gambar
Gambar yang dimaksud di
sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan sketsa.Tujuan utama penampilan
berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin
disampaikan kepada siswa.
b)
Chart dan Bagan
Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas.
Bagi siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau
gambaran konsep.
c)
Transparansi
Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh guru
untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistic, keranga out line,
atau ringkasan di depan kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan
transparansi dapat digolongkan ke dalam teknik pembuatan langsung dan teknik
tidak langsung. Pembuatan transparansi langsung secara manual merupakan cara
paling mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan (membuat visual
dalam format yang diinginkan) di atas lembaran transparansi dengan spidol
khusus. Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang
sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat
kopinya terlebih dahulu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Media Visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, dan
yang termasuk dalam kelompok media
visual misalnya adalah foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet,
torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama, moke-up dan sebagainya.
Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi
pelajaran dengan dunia nyata.
Media visual sebagai jenis media
yang memiliki basis gambar dan tulisan tentunya memiliki kelebihan dalam hal
penyajian informasi yang memerlukan visualisasi dalam bentuk gambar bagi yang
dapat melihatnya. Akan tetapi ia memiliki kelemahan ketika audiensnya
membutuhkan informasi yang berbentuk auditori, terlebih bagi mereka yang tidak
dapat mendengar.
Kelebihan lain dari jenis-jenis
media visual adalah lebih praktis jika di bawa kemana-mana dan tidak banyak
membutuhkan peralatan yang berat dan mahal. Dari sisi pengadaan dan
pembuatannya juga dapat lebih simpel dan juga praktis. Contoh media berbasis
visual tersebut seperti media grafis dan media gambar fotografi. Media grafis
terdiri atas (a) bagan, (b) diagram, (c) grafik, (d) poster, (e) kartun, dan
(f) komik.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011
Yudi, Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru Alat Audio dan
Visual Untuk Mengajar, Jakarta:
Gaung presada press, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar