Senin, 24 Agustus 2015

media visual dalam pembelajaran PAI

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, karena atas limpahan karunia dan rahmat dari-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini. Salawat dan salam semoga selalu diberikan kepada junjungan kita Nabi Muhammmad SAW, penuntun jalan kebenaran teladan bagi umat dan rahmat bagi seluruh alam. Salam dan doa semoga terlimpah juga kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
            Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.        Allah SWT.
2.        Bapak Aufal Muna S.Kom, S.I selaku dosen  pembimbing.
Sehingga dapat  tersusunnya  makalah  yang berjudul  "Media Visual dalam Pembelajaran PAI. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita semua dalam mempelajari dan memahami tentang landasan fiqih mawaris dalam as-sunnah.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyenyempurnaan tugas ini. Penulis berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat. Aamiin.


                                                                                                Bekasi, Agustus  2015
                                                                                                      
                                                                                                         Penulis



DAFTAR ISI
    


KATA PENGANTAR………...........………………………………………….     i
DAFTAR ISI..…………….……………..…………………….………………     ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  latar Belakang…………………………………………………...................       1
B.  Rumusan Masalah………………………………………………………….       1
C.  Tujuan Penulisan………………………………………………………….. .      1
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Media.................…………………………………………………    2           
B.  Pengertian Media Visual ....................................…………………………….    2
C.  Pengembangan Produk Media Berbasis Visual ..............................................    4

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan………………………………………………………………..        7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………      8






BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin di sebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, dan lain-lain), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (video, radio, televise, computer, dan lain-lain).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil terknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping itu, guru juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apakah media tersebut belum tersedia.


2.      Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan media?
b.         Apa yang dimaksud media berbasis visual?
c.        Bagaimana pengembangan produk media berbasis visual dalam pembelajaran PAI?
3.      Tujuan
a.      Mengetahui apa itu Media
b.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan media visual
c.       Mengetahui gambar gambar dan contoh media visual

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin "medius" yang berarti harfiah, berarti "tengah", "perantara", atau "pengantar". Dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( وَسَائِل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Disamping sebagai sistem penyampai  atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming ( 1987: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

B.     Pengertian Media Visual
Media Visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, dan yang  termasuk dalam kelompok media visual misalnya adalah foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama, moke-up dan sebagainya. Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi pelajaran dengan dunia nyata.
            Media visual sebagai jenis media yang memiliki basis gambar dan tulisan tentunya memiliki kelebihan dalam hal penyajian informasi yang memerlukan visualisasi dalam bentuk gambar bagi yang dapat melihatnya. Akan tetapi ia memiliki kelemahan ketika audiensnya membutuhkan informasi yang berbentuk auditori, terlebih bagi mereka yang tidak dapat mendengar.
Media berbasis visual (image dan perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visiual sebaliknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
            Kelebihan lain dari jenis-jenis media visual adalah lebih praktis jika di bawa kemana-mana dan tidak banyak membutuhkan peralatan yang berat dan mahal. Dari sisi pengadaan dan pembuatannya juga dapat lebih simpel dan juga praktis. Contoh media berbasis visual tersebut seperti media grafis dan media gambar fotografi. Media grafis terdiri atas (a) bagan, (b) diagram, (c) grafik, (d) poster, (e) kartun, dan (f) komik.
a)      Bagan        
 Bagan adalah kombinasi dari berbagai  media grafis dan media gambar yang dirancang untuk memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan-gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus dan bagan table. Sebagai contohnya adalah bagan tentang pembagian jenis ibadah sebagai berikut:
b)      Diagram
Diagram merupakan penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukkan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang. Diagram tingkat abstraknya lebih tinggi dan mempunyai paling sedikit rincian. Oleh sebab itu diperlukan latar belakang informasi sebelum dapat dipergunakan secara efektif.
c)      Grafik
Grafik merupakan penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitaif yang lebih efektif dari pada medium lain, akan tetapi sebagaimana halnya dengan diagram, grafik juga memerlukan latar belakang pengalaman serta informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran. Bentuk-bentuk khususnya adalah grafik garis, batang, dan grafik gambar.
d)     Poster
Poster adalah ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Poster merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan dinamis. Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan dan iklan.


e)      Kartun
Kartun merupakan penyajian atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat. Kartun politik contoh salah satunya, merupakan sumber-sumber informasi dengan suatu dampak visual yang kuat didasarkan pada lelucon, penggambaran yang tajam serta kompak.
f)       Komik
Komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan pada para pembaca

C.     Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pembelajaran PAI
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-lain.Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafis itu.Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi dan situasi.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain:
1.            Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20 kata), kata-kata harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas tetapi padat dan mudah di mengerti.
2.            Keterpaduan
Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.            Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur penting.
4.            Keseimbangan
Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5.            Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di perhatikan.
6.            Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7.            Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8.            Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu.
Adapun media berbasis visual dalam pembelajaran PAI dapat digunakan berbagai tampilan-tampilan unik dan menarik, antara lain :
a)            Gambar
Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan sketsa.Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
b)            Chart dan Bagan
Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau gambaran konsep.
c)            Transparansi
Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistic, keranga out line, atau ringkasan di depan kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan transparansi dapat digolongkan ke dalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak langsung. Pembuatan transparansi langsung secara manual merupakan cara paling mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan (membuat visual dalam format yang diinginkan) di atas lembaran transparansi dengan spidol khusus. Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
               Media Visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, dan yang  termasuk dalam kelompok media visual misalnya adalah foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama, moke-up dan sebagainya. Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi pelajaran dengan dunia nyata.
            Media visual sebagai jenis media yang memiliki basis gambar dan tulisan tentunya memiliki kelebihan dalam hal penyajian informasi yang memerlukan visualisasi dalam bentuk gambar bagi yang dapat melihatnya. Akan tetapi ia memiliki kelemahan ketika audiensnya membutuhkan informasi yang berbentuk auditori, terlebih bagi mereka yang tidak dapat mendengar.
            Kelebihan lain dari jenis-jenis media visual adalah lebih praktis jika di bawa kemana-mana dan tidak banyak membutuhkan peralatan yang berat dan mahal. Dari sisi pengadaan dan pembuatannya juga dapat lebih simpel dan juga praktis. Contoh media berbasis visual tersebut seperti media grafis dan media gambar fotografi. Media grafis terdiri atas (a) bagan, (b) diagram, (c) grafik, (d) poster, (e) kartun, dan (f) komik.




DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011

Yudi, Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru Alat Audio dan Visual  Untuk Mengajar, Jakarta: Gaung presada press, 2008



Tidak ada komentar:

Posting Komentar