SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CILOGRANG
UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN
KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK
Makalah sebagai pemenuhan tugas terhadap mata Penelitian
Tindakan Kelas

Disusun
Oleh :
Tia
Aulia
Dosen Pembimbing :
Slamet Priyono, MM
FAKULTAS
TARBIYAH
AL
MA’HAD AL ‘ALY BAITUL HALIM
BEKASI
2015
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua
masalah besar, yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di
sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat bertentangan dengan
tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan AFTA 2003 dan yang lebih khusus
adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru yang
menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan yang tanggap terhadap situasi
persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang
mampu belajar seumur hidup.
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari
berbagai subsistem yang sinergis dalam poses kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan proses pendidikan adalah
aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar, mendidik dan
melatih.
Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus
dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaan dapat
dikatakan berhasil apabila siswa sebagai peserta didik dapat menguasai materi
ajar yang sudah ditargetkan.
Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 2
Cilograng yang beralamat di kampung Cileungsir Desa Cilograng
Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa terpencil,dengan
mempunyai 4 orang PNS dan 4 orang Sukwan karena daerah ini termasuk kategori SD
terpencil maka pada standar proses terutama pada pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran masih belum maksimal.
RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran ) adalah hal yang
sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran karena tanpa rencana yang baik
maka mustahil akan dihasilkan keluaran ( output ) yang baik.
Rendahnya Hasil siswa ini terutama pada mata pelajaran
Ilmu pengetahuan Alam dialami pula oleh siswa dan siswi SDN 2 Cilograng
Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten.Bahwasetiap ulangan
harian yang telah dilaksanakan hanya sekitar 20 s/d 30 % saja siswa yang
mendapat nilai diatas 60 ( ini sesuai dengan Standar Keberhasilan Belajar
Minimal yang ditetapkan di SD 2 Cilograng ), dengan demikian ini menunjukan
bahwa 70 % s/d 80 % saja siswa yang mengalami belajar yang belum tuntas
atau masih dibawah nilai 60.
Belajar dikatakan tuntas dalam Kurikulum berbasis
Kompetensi (KBK) bila siswa telah mencapai Aktifitas hasil Belajar atau nilai
dengan skor ≥ 65 sedangkan berdasarkan aspek ketuntasan belajar secara klasikal
ketuntasan belajar tercapai yaitu ≥ 85 % memperoleh skor ≥ 65 dari skor total
dengan demikian jika dilihat dari ketuntasan belajarpun hasilnya masih rendah.
Alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya nilai Ilmu
pengetahuan Alam di SD 2 Cilograng Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak
adalah :
- Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning )
- Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning )
- Siswa masih takut bertanya karena guru lebih dominan menggunakan
Metoda ceramah
Berdasarkan masalah inilah kemudian dilakukan penelitian
tindakan sekolah ( PTS
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan hal tersebut, ditemukan beberapa masalah yang
terjadi dalam pembelajaran, adalah sebagai-berikut :
- Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
- Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
- Siswa tidak mau bertanya tentang hal yang kurang dipahami.
- Aktifitas siswa tidak aktif
- Hasil evaluasi tidak mencapai target yang diharapkan di bawah KKM
- Tenaga pendidik masih ada yang baru mengenyam tingkat SLTA.
- Lemahnya perencanaan ( terutama dalam pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran )
- Penguasaan guru terhadap pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran masih mengadopsi dari produk orang lain
- Hanya sekitar 20 % saja dari guru yang ada yang
melengkapi RPP nya dengan Soal, Kunci jawaban dan pedoman penskoran (
dalam CD , Soft Copy yang diedarkan rata rata tidak ada hal tersebut.
C. PEMBATASAN
MASALAH
Melihat identifikasi masalah yang melatarbelakangi
rendahnya Hasil siswa adalah belajarnya belum bermakna dan masalah tersebut
dapat di jelaskan secara umum adalah sebagai berikut :Belajar siswa belum
bermakna ( Meaningfull Learning ),Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning
) .
Dan pembatasan masalah adalah dengan kurang mampunya guru
dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) , maka dilaksanakan supervise
Akademik yang berkelanjutan dan terprogram untuk peningkatan hasil Belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan alami.
D. PERUMUSAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan
diatas maka perumusan masalah nya adalah :
- Apakah Observasi Kelas Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng
Kecamatan Cilograng ?
- Bagaimana Observasi Kelas Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng
Kecamatan Cilograng ?
- Sejauhmana Observasi Kelas Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng
Kecamatan Cilograng ??
E. TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian
tindakan ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui Apakah Observasi Kelas Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng
Kecamatan Cilograng ?
- Mengetahui Bagaimana Observasi Kelas Dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2
Cilograng Kecamatan Cilograng ?
- Mengetahui Sejauhmana Observasi Kelas Dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2
Cilograng Kecamatan Cilograng
F. MANFAAT
PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan
bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi Sekolah kegunaan penelitian ini adalah
untuk memberikan masukan dian menjadi bahan pertimbangan Sekolah untuk
memperbaiki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di dalam manajemen
Sekolah. Bagi penulis, diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat
mengetahui perbandingan Tugas Fungsi Kepala Sekolah dengan kenyataan dan
praktik yang terjadi di Sekolah, serta untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan.
Manfaat hasil penelitian ini akan memberikan manfaat
untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran , bagi perorangan
dan institusi dibawah ini :
Bagi Siswa
:
- Aktivitas belajar siswa lebih meningkat
- Hasil belajar siswa meningkat
Bagi Guru
:
- Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pembuatan RPP ( rencana
pelaksanaan pembelajaran )
- Menumbuhkan budaya perencanaan dengan pembuatan RPP ( rencana
pelaksanaan pembelajaran )
Bagi Kepala Sekolah :
- Dengan Observasi Kelas akan Menambah wawasan pengetahuan
bagi Kepala Sekolah dan guru dalam pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan
pembelajaran ) dan signifikan terhadap peningkatan Hasil belajar siswa
Bagi Sekolah
:
Ä Dengan penelitian secara berkesinambungan
akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas
pendidikan di Sekolah .
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
- A. Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Yang
Relevan.
a.1. Observasi Kelas.
SDN 2 Cilograng dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran masih mengunakan yang didapat dari beli atau copy paste dari
produk yang sudah ada, ini karena latar belakang pendidikan,dan kurangnya
diklat atau pelatihan tentang hal itu.
Observasi Kelas yang dilakukan kepala sekolah/madrasah
antara lain adalah sebagai berikut.
- Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif,
inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan
- Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di
sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan
standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP.
- Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik
pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
- Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan
(di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi
siswa.
- Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
- Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran.
Kompetensi Observasi Kelas intinya adalah membina guru
dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas adalah
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok
dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan
strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi
dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian
tindakan kelas. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi Observasi Kelas yang meliputi (1) Memahami konsep
Observasi Kelas; (2) membuat rencana program Observasi Kelas; (3) menerapkan
teknik-teknik Observasi Kelas; (4) menerapkan supervisi klinis; (5)
Melaksanakan tindak lanjut Observasi Kelas.
Maka dengan Observasi Kelas ini dapat membina
guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas
adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi
pokok dalam proses pembelajaran, terutama Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
a.2. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan
proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut Dimyati (1993:3), menyatakan
bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari
proses belajar.
Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar
adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar
berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap
mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya
belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.
- B. Usulan Usulan Tentang Penyelesaian
Masalah / Menghadapi Tantangan / Melakukan Inovasi
Rencana pemecahan masalah ini akan dilakukan dengan
Observasi Kelas berkesinambungan dengan membandingkan RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN dengan pelaksanaan Pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
- A. Pentahapan Penelitian
tindakan
NO
|
URAIAN
|
OKTOBER-NOVEMBER
|
||||
MINGGU KE
|
||||||
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
||
1
|
Penyusunan Proposal
|
V
|
|
|
|
|
2
|
Penyusunan Instrument
|
|
V
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan data
|
|
V
|
V
|
|
|
4
|
Analisis data
|
|
|
|
V
|
|
5
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
V
|
6
|
Penyajian laporan
|
|
|
|
|
V
|
- B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cilograng Kecamatan
Cilograng kabupaten Lebak Provinsi Banten . dilaksanakan selama 1 bulan
terhitung dari minggu ke 2 bulan oktober sampai dengan minggu ke 2 Bulan
November 2010.
- C. Subyek penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru SDN 2
Cilograng berkolaborasi dengan kepala Sekolah dan Pengawas.
- D. Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian Tindakan
Sekolah ( PTS ) , ada pun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian PTK
ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.Model Kurt
Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap
tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang
meliputi :
- Perencanaan ( Planning )
- Aksi / tindakan ( Acting )
- Observasi ( Observing )
- Refleksi ( Reflecting)
- E. Teknik Pengumpulan
data
- a. Data
Sumber data penelitian ini adalah guru , sedangkan jenis
data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data
kualitatif yang meliputi :
- Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil Siswa setelah siklus I
, II
- Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran
- b. Teknik
Pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes
kemampuan
- b. 1.
Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas Guru
selama pembelajaran berlangsung. Didalam observasi diantaranya akan
melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan frekuensi
dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama
interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan
tugas, keberanian siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
Membandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dari guru tersebut.
- b. 2.
Data Tes Kemampuan
Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap
siklus. Tes formatif diberikan setiap berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap
berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang
didapat oleh siswa dengan Penggunaan Observasi Kelas .dan hasilnya diharapkan
dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan
pelaksanaan siklus berikutnya.
- F. Teknik Analisis Data
1. Data Observasi.
Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan dan
dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa yang diamati
setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan
rumus :
A X 100 %
B
Dimana : A adalah Frekuensi aktivitas yang
teramati
B adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar
observasi.
2. Data Jurnal Harian
Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung.
3. Data Tes Kemampuan
- Menentukan nilai dengan pemberian nilai skala 100
- Instrumen Observasi Kelas
BAB. IV
SIKLUS TINDAKAN
Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1 berikut Catatan:
Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.
Pelaksanaan
|
Refleksi
|
Perencanaan
|
Pelaksanaan
|
Pengamatan
Dan Evaluasi
|
Refleksi
|
Perencanaan
|
SIKLUS I
|
SIKLUS II
|
?
|
Pengamatan dan Evaluasi
|
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Siklus PTS meliputi empat langkah yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan
sebagai berikut.
Siklus I
|
Perencanaan
|
|
Identifikasi masalah dan penetapan
alternative pemecahan masalah
- Merencanakan penelitian dengan menggunakan Observasi Kelas
- Mengembangkan RPP
- Menyusun bahan ajar
- Mengembangkan format Instrument Observasi Kelas
Tindakan
- Menerapkan tindakan mengacu pada Observasi Kelas yang
telah disiapkan
- Melakukan penilaian kemampuan guru dalam pembuatan RPP
- Melakukan penilaian kemampuan guru dalam strategi pembelajaran
Pengamatan
- Melakukan observasi dengan meng- gunakan format observasi
Refleksi
- Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi
evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari tindakan yang telah dilakukan
- Melakukan pertemuan untuk membahas hasil penilaian hasil
Observasi Kelas
- Memperbaiki tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus berikutnya
- Evaluasi tindakan I
Indikator keberhasilan siklus I
- Instrumen-instrumen yang telah disiap- kan pada siklus I dapat
terlaksana semua
- Guru mampu membuat RPP dengan Observasi Kelas
- Hampir ≥ 60 % Guru mendapatkan nilai ≥ 60 pada tes APKG 1, dan
berdasarkan APKG 2 hampir ≥60 %
- Hampir ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥ 60
Siklus II
Perencanaan
- Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah
- Pengembangan program tindakan II
Tindakan
- Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan
- Pengumpulan data tindakan II
Refleksi
- Evaluasi tindakan II
Indikator keberhasilan siklus II
- Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat
terlaksana semua
- Guru mampu melaksanakan tugas yang diberikan dan dapat menerapkan
dalam pembuatan RPP
- Guru mampu belajar dengan menggunakan Observasi Kelas
- Hasil yang di capai hampir ≥ 70 % siswa mendapatkan nilai ≥ 60
pada tes APKG 1, dan berdasarkan APKG 2 aktif hampir ≥ 85 %.
- Dan ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥ 70
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan.
Kesimpulan yang dihasil kan dari proposal ini ternyata
Observasi Kelas sangat signifikan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2.
Saran.
Observasi Kelas dapat menyelesaikan masalah jika
dilaksanakan dengan kontinu , berkesinambungan dan lebih kreatif lagi
akan lebih dapat menyelesaikan masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
PMPTK Kemendiknas (2010) Penelitian Tindakan
Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta,
Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Manajemen Berbasis
Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta,
Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Observasi Kelas , materi
pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral
Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kepemimpinan
Pembelajaran , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta,
Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Evaluasi Diri sekolah ,
materi pelatihan penguatan kepala sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral
Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kewirausahaan , materi
pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral
Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar