Senin, 24 Agustus 2015

contoh PTS


SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CILOGRANG
UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN
KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK
Makalah sebagai pemenuhan tugas terhadap mata Penelitian Tindakan Kelas






Disusun Oleh :
                                                        Tia Aulia
                                                       
Dosen Pembimbing :
Slamet Priyono, MM




FAKULTAS TARBIYAH
AL MA’HAD AL ‘ALY BAITUL HALIM

BEKASI
2015



BAB I.
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat bertentangan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan AFTA 2003 dan yang lebih khusus adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru yang menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan yang tanggap terhadap situasi persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari berbagai subsistem yang sinergis dalam poses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan proses pendidikan adalah aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar, mendidik dan melatih.
Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila siswa sebagai peserta didik dapat menguasai materi ajar yang sudah ditargetkan.
Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 2 Cilograng yang beralamat di kampung Cileungsir   Desa Cilograng  Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa terpencil,dengan mempunyai 4 orang PNS dan 4 orang Sukwan karena daerah ini termasuk kategori SD terpencil maka pada standar proses terutama pada pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih belum maksimal.
RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran ) adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran karena tanpa rencana yang baik maka mustahil akan dihasilkan keluaran ( output ) yang baik.
Rendahnya Hasil siswa ini terutama pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam dialami pula oleh siswa dan siswi SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten.Bahwasetiap ulangan harian yang telah dilaksanakan hanya sekitar 20 s/d 30 % saja siswa yang mendapat nilai diatas 60 ( ini sesuai dengan Standar Keberhasilan Belajar Minimal yang ditetapkan di SD 2 Cilograng ), dengan demikian ini menunjukan bahwa  70 % s/d 80 % saja siswa yang mengalami belajar yang belum tuntas atau masih dibawah nilai 60.
Belajar dikatakan tuntas dalam Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) bila siswa telah mencapai Aktifitas hasil Belajar atau nilai dengan skor ≥ 65 sedangkan berdasarkan aspek ketuntasan belajar secara klasikal ketuntasan belajar tercapai yaitu ≥ 85 % memperoleh skor ≥ 65 dari skor total dengan demikian jika dilihat dari ketuntasan belajarpun hasilnya masih rendah.
Alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya nilai Ilmu pengetahuan Alam  di SD 2 Cilograng Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak adalah :
  1. Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning )
  2. Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning )
  3. Siswa masih takut bertanya karena guru lebih dominan menggunakan Metoda ceramah
Berdasarkan masalah inilah kemudian dilakukan penelitian tindakan sekolah ( PTS
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hal tersebut, ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran,  adalah sebagai-berikut  :
  1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
  2. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
  3. Siswa tidak mau bertanya tentang hal yang kurang dipahami.
  4. Aktifitas siswa tidak aktif
  5. Hasil evaluasi tidak mencapai target yang diharapkan di bawah KKM
  6. Tenaga pendidik masih ada yang baru mengenyam tingkat SLTA.
    1. Lemahnya perencanaan ( terutama dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
    2. Penguasaan guru terhadap pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengadopsi dari produk orang lain
    3. Hanya sekitar 20 % saja dari guru yang ada yang melengkapi RPP nya dengan Soal, Kunci jawaban dan pedoman penskoran ( dalam CD , Soft Copy yang diedarkan rata rata tidak ada hal tersebut.
C.    PEMBATASAN  MASALAH
Melihat identifikasi masalah  yang melatarbelakangi rendahnya Hasil siswa adalah belajarnya belum bermakna dan masalah tersebut dapat di jelaskan secara umum adalah sebagai berikut :Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning ),Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning ) .
Dan pembatasan masalah adalah dengan kurang mampunya guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) , maka dilaksanakan supervise Akademik yang berkelanjutan dan terprogram untuk peningkatan hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alami.
D.    PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan diatas maka perumusan masalah nya adalah :
  1. Apakah Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng ?
  2. Bagaimana Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng ?
  3. Sejauhmana Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng ??
E.     TUJUAN  PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui Apakah Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng ?
  2. Mengetahui Bagaimana Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng ?
  3. Mengetahui Sejauhmana Observasi Kelas   Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng
F.      MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi Sekolah kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dian menjadi bahan pertimbangan Sekolah untuk memperbaiki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di dalam manajemen Sekolah. Bagi penulis, diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui perbandingan Tugas Fungsi Kepala Sekolah  dengan kenyataan dan praktik yang terjadi di Sekolah, serta untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.
Manfaat hasil penelitian ini akan memberikan manfaat untuk peningkatan  kualitas pendidikan dan pembelajaran , bagi perorangan dan institusi dibawah ini :
Bagi Siswa                  :
  • Aktivitas belajar siswa lebih meningkat
  • Hasil belajar siswa meningkat
Bagi Guru                  :
  • Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran )
  • Menumbuhkan budaya perencanaan dengan pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran )
Bagi Kepala Sekolah :
  • Dengan  Observasi Kelas akan  Menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala Sekolah dan guru dalam pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) dan signifikan terhadap peningkatan Hasil belajar siswa
Bagi Sekolah              :
Ä   Dengan penelitian secara berkesinambungan akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah .




BAB II. KAJIAN PUSTAKA

  1. A.    Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Yang Relevan.
a.1. Observasi Kelas.
SDN 2 Cilograng dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengunakan yang didapat dari beli atau copy paste dari produk yang sudah ada, ini karena latar belakang pendidikan,dan kurangnya diklat atau pelatihan tentang hal itu.
Observasi Kelas yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan
  2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
  3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
  4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
  5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
  6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Kompetensi Observasi Kelas intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas adalah guru dalam melaksanakan pro­ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, pelatihan ini  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Observasi Kelas yang meliputi (1) Memahami konsep Observasi Kelas; (2) membuat rencana program Observasi Kelas; (3) menerapkan teknik-teknik Observasi Kelas; (4) menerapkan supervisi klinis; (5) Melaksanakan tindak lanjut Observasi Kelas.
Maka dengan  Observasi Kelas ini dapat  membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas adalah guru dalam melaksanakan pro­ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, terutama Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
a.2. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut Dimyati (1993:3), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar.
Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.
  1. B.     Usulan Usulan Tentang Penyelesaian Masalah / Menghadapi Tantangan / Melakukan Inovasi
Rencana pemecahan masalah ini akan dilakukan dengan Observasi Kelas berkesinambungan dengan membandingkan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN dengan pelaksanaan Pembelajaran.







BAB III
METODE PENELITIAN
  1. A.       Pentahapan Penelitian tindakan

NO
URAIAN
OKTOBER-NOVEMBER
MINGGU KE
II
III
IV
I
II
1
Penyusunan Proposal
V




2
Penyusunan Instrument

V



3
Pengumpulan data

V
V


4
Analisis data



V

5
Penyusunan laporan




V
6
Penyajian laporan




V

  1. B.     Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cilograng Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Provinsi Banten . dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari minggu ke 2 bulan oktober sampai dengan minggu ke 2 Bulan November 2010.
  1. C.    Subyek penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru SDN 2 Cilograng berkolaborasi dengan kepala Sekolah dan Pengawas.
  1. D.    Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) , ada pun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang meliputi :
  1. Perencanaan ( Planning )
  2. Aksi / tindakan ( Acting )
  3. Observasi ( Observing )
  4. Refleksi ( Reflecting)
    1. E.     Teknik Pengumpulan data
      1. a.             Data
Sumber data penelitian ini adalah guru , sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi :
  • Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil Siswa setelah siklus I , II
  • Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran
  1. b.                  Teknik Pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes kemampuan
  1. b.                  1.   Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas Guru  selama pembelajaran berlangsung. Didalam observasi diantaranya akan melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan frekuensi dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan tugas, keberanian siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Membandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari guru tersebut.
  1. b.                  2.  Data Tes Kemampuan
Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap siklus. Tes formatif diberikan setiap berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa dengan Penggunaan Observasi Kelas .dan hasilnya diharapkan dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya.
  1. F.     Teknik Analisis Data
1.  Data Observasi.
Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa yang diamati setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan rumus :
A  X 100 %
B
Dimana  : A  adalah Frekuensi aktivitas yang teramati
B  adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar
observasi.
2.  Data Jurnal Harian
Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung.
3.  Data Tes Kemampuan
  • Menentukan nilai dengan pemberian nilai skala 100
  • Instrumen Observasi Kelas


BAB. IV
SIKLUS TINDAKAN
Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1 berikut Catatan: Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.
Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan  
Dan Evaluasi

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I

SIKLUS II

?

Pengamatan dan Evaluasi
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Siklus PTS meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut.
Siklus  I
Perencanaan


Identifikasi masalah dan penetapan    alternative  pemecahan  masalah
  • Merencanakan penelitian dengan menggunakan Observasi Kelas
  • Mengembangkan RPP
  • Menyusun bahan ajar
  • Mengembangkan format Instrument Observasi Kelas
Tindakan
  • Menerapkan tindakan mengacu pada Observasi Kelas   yang telah disiapkan
  • Melakukan penilaian kemampuan guru dalam pembuatan RPP
  • Melakukan penilaian kemampuan guru dalam strategi pembelajaran
Pengamatan
  • Melakukan observasi dengan meng- gunakan format observasi
Refleksi
  • Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari tindakan yang telah dilakukan
  • Melakukan pertemuan untuk membahas hasil penilaian  hasil Observasi Kelas
  • Memperbaiki  tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya
  • Evaluasi tindakan I
Indikator keberhasilan siklus I
  • Instrumen-instrumen yang telah disiap- kan pada siklus I dapat terlaksana semua
  • Guru  mampu membuat RPP dengan Observasi Kelas
  • Hampir ≥ 60 % Guru mendapatkan nilai ≥ 60 pada tes APKG 1, dan berdasarkan APKG 2  hampir ≥60 %
  • Hampir ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥ 60
Siklus  II
Perencanaan
  • Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah
  • Pengembangan program tindakan II
Tindakan
  • Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan
  • Pengumpulan data tindakan II
Refleksi
  • Evaluasi tindakan II
Indikator keberhasilan siklus II
  • Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat terlaksana semua
  • Guru mampu melaksanakan tugas yang diberikan dan dapat menerapkan dalam pembuatan RPP
  • Guru mampu belajar dengan menggunakan Observasi Kelas
  • Hasil yang di capai  hampir ≥ 70 % siswa mendapatkan nilai ≥ 60 pada tes APKG 1, dan berdasarkan APKG 2 aktif hampir ≥ 85 %.
  • Dan  ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥ 70





















BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Simpulan.
Kesimpulan yang dihasil kan dari proposal ini ternyata Observasi Kelas sangat signifikan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2.                  Saran.
Observasi Kelas dapat menyelesaikan masalah jika dilaksanakan dengan kontinu , berkesinambungan  dan lebih kreatif lagi akan lebih dapat menyelesaikan masalah ini.
















DAFTAR PUSTAKA

PMPTK Kemendiknas (2010) Penelitian Tindakan Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Manajemen Berbasis Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Observasi Kelas , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kepemimpinan Pembelajaran , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Evaluasi Diri sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kewirausahaan , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar